HOREEE, AZKA NADHIF KEANDRA si ENTOMOLOG CILIK JUARAI LOMBA FOTO KUPU-KUPU DI JAMBORE KUPU-KUPU INDONESIA 2019

Azka Nadhif Keandra

Azka Nadhif Keandra Sugiharto, siswa kelas 2 SD Semut-Semut The Natural School, berkat kegemarannya akan serangga, memenangkan lomba foto kupu-kupu di Jambore Kupu-Kupu Indonesia di Lampung, 24 Maret 2019.


 
Beberapa waktu sebelumnya, Azka Nadhif juga mendapat kesempatan diwawancarai oleh media teve GTV tentang hobi uniknya ini di rumah dan di sekolahnya, di Mini Zoo Semut.  

Semoga kemenangan Azka Nadhif Keandra menginspirasi teman-teman kecil semua, khususnya di SD Semut-Semut The Natural School, dan teman-teman cilik Mini Zoo Semut, untuk mendalami sains dan peduli pada ekosistem lingkungan hidup di sekitar kita.


Hasil gambar untuk jambore kupu kupu


Berikut liputan TribunLampung tentang Azka Nadhif: 

JAMBORE KUPU KUPU DI TAMAN GITA PERSADA: SISWA SD HINGGA NENEK-NENEK BERBURU FOTO KUPU-KUPU


Berita ini dikutip dari  harian Tribun Lampung.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID  - Bandar Lampung. 

Jambore Kupu-Kupu Indonesia berlangsung di Taman Kupu-Kupu Gita Persada, Kelurahan Kedaung, Kecamatan Telukbetung Barat, Bandar Lampung, 23-24 Maret 2019. Pada puncak jambore, Minggu (23/3/2019), sebanyak 70 peserta berburu foto kupu-kupu. 

Puluhan peserta tersebut antusias berburu (hunting) foto kupu-kupu. Sebelumnya, mereka menyimak materi tentang habitat kupu-kupu beserta perkembangannya dalam seminar.  

Pengambilan foto kupu-kupu sendiri menggunakan kamera Single Lens Reflects (SLR). Para peserta berlomba-lomba mendapatkan foto terbaik. Mulai dari siswa SD, perempuan paruh baya, hingga nenek-nenek. 


tribunlampung.co.id
Kegiatan berburu foto (hunting) kupu-kupu di Jambore Kupu-kupu Indonesia 2019,
bertempat di Taman Kupu-kupu Gita Persada, Lampung, pada Maret 2019.  
Azka Nadhief, siswa kelas 2 SD Semut-Semut The Natural School, menjadi juara dalam sesi foto ini. 

Pada sesi memotret kupu-kupu ini, siswa kelas 2 SD Semut-Semut The Natural School (Sekolah Alam) Depok, Jawa Barat, Azka Nadhif Keandra, menjadi juara. "Senang main ke Lampung. Tempat kupu-kupunya hidup. Luas banget," tuturnya. 

Azka Nadhif menjadi juara setelah memotret kupu-kupu spesies crodes helena. Kupu-kupu tersebut berwarna kuning kombinasi hitam. Pada foto, kupu-kupu itu tampak sedang menghisap bunga di tangkai pohon. 

Menurut Azka Nadhif Keandra, sangat sulit menemukan kupu-kupu crodes helena. Kupu-kupu ini, jelas dia, cepat berpindah-pindah sehingga manusia sulit mendekatinya. Ia pun harus berkali-kali dan bersabar mengambil foto. 

Sugiharto, ayah Azka Nadhief Keandra, tak menyangka putranya mampu mengungguli puluhan peserta dalam sesi foto kupu-kupu tersebut. Ia pun mengapresiasi terselenggaranya Jambore Kupu-Kupu Indonesia.

"Tempatnya luas sekali. Sangat bagus untuk penangkaran kupu-kupu," kata Sugiharto. "Semoga ke depan terkelola lebih baik lagi supaya masyarakat bisa menjadikan tempat ini untuk mengedukasi anak-anaknya," sambungnya. 

Sementara Ida, peserta sesi foto asal Tangerang Selatan, Banten, mengaku memang gemar berburu foto kupu-kupu, meskipun ia sudah nenek-nenek. "Dua tahun lalu hadir di Malang, Jawa Timur. Tahun ini di Bandar Lampung. Senang pastinya lihat ratusan spesies kupu-kupu di sini," ujarnya. 

Bagi Ida, kesabaran sangat penting dalam pengambilan foto kupu-kupu demi menghasilkan foto yang ciamik. "Kalau kupu-kupu sudah nangkring di dahan, lensa harus langsung menyorot," katanya. 

CITIZEN SCIENTIST 


Martinus, panitia pelaksana, mengungkapkan peserta jambore berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Paling banyak dari Jabodetabek. Kemudian ada dari Lombok, Jawa Timur, hingga Belitung. 

"Tema jambore kupu-kupu tahun ini adalah 'Menghadirkan Kembali Kupu-kupu di Sekitar Kita'. Tema itu menjadi momentum agar masyarakat Lampung bisa ikut membudidayakan kupu-kupu," katanya di sela-sela jambore. 

Martinus menjelaskan, mulanya pada 1988, kupu-kupu di Taman Kupu-kupu Gita Persada hanya berjumlah tujuh spesies. Dengan kegigihan para pegiat kupu-kupu, tutur dia, jumlahnya saat ini sudah mencapai 186 spesies. 

"Sekarang sudah banyak citizen journalist (jurnalis warga). Kami harap juga ada citizen scientist (ilmuwan warga) yang memberikan informasi bahwa ada jenis kupu-kupu di tempat tinggalnya. Nanti, itu akan jadi tugas Taman Kupu-kupu Gita Persada untuk mencatat dan meng-input ke database," ujar Martinus. (Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)  

Artikel ini telah tayang di Tribunlampung.co.id. Penulis Bayu Saputra. Editor : Yoso

_____ 

Tentang Azka Nadhif dan satwa kecintaannya, dapat diikuti di chanell youtube   https://www.youtube.com/channel/UCV9nZd7yH8bt9ff9pO0Ojyg


Post a Comment

0 Comments