Kesempatan belajar di alam lingkungan yang sebenarnya itu, amat sangat terbatas.
memberi makan hewan peliharaan |
Memang
merepotkan memelihara hewan hidup di sekolah. Diperlukan petugas, sarana
perkandangan, dan biaya perawatan -baik perawatan sarana maupun pakan hewan
setiap hari. Dari mana sumber tenaga dan dananya? Di hari libur sekolah, Sabtu
dan Minggu misalnya, tetap perlu petugas sekolah memberi makan satwa. Kalau
hewan sakit dan mati, bagaimana?
Di
Indonesia, kebanyakan sekolah tidak memiliki halaman atau kebun sekolah,
apalagi satwa peliharaan. Yang mesti ada, adalah ruang kelas, dan lapangan
upacara yang merangkap lapangan olahraga. Itu karena paradigma pendidikannya lebih
condong pada pencapaian prestasi akademik, maka aspek afektif dan psikomotorik
siswa kurang mendapat perhatian ketimbang aspek kognitif atau kecerdasan
(hafalan).
Memang ada
kebun atau taman sekolah. Namun kebanyakan disiapkan dengan tujuan utama untuk
mempercantik pemandangan sekolah, tempat beristirahat di jam istirahat siswa,
dan masih sedikit penggunaannya sebagai bagian dari pembelajaran sains dan
biologi.
Oleh karena
itu, pada kebanyakan sekolah, terutama di sekolah-sekolah negeri atau
pemerintah, mini zoo sekolah dirasakan belum perlu atau kurang perlu. Sebab,
fokus perhatian adalah bagimana meningkatkan nilai-nilai capaian prestasi
akademik. Terbatas program atau lesson
plan yang berkaitan dengan alam lingkungan di sekolah maupun di luar sekolah. Kalau
ingin berjalan-jalan ke luar melihat hewan dan tumbuhan, sekalian dalam
kegiatan piknik tahunan.
Namun,
penulis berpendapat, mini zoo sekolah sebaiknya diadakan di tiap sekolah,
terutama pada jenjang pendikan dasar yaitu jenjang PAUD, TK, SD, hingga SMP.
Untuk
kebutuhan pengembangan sikap (afeksi) dan psikomotorik, sebaiknya sekolah
memiliki kebun sekolah dan satwa. Juga untuk pengembangan sikap kebangsaan dan
keIndonesiaan, siswa sebaiknya telah dikenalkan pada khasanah plasma nutfah
atau kekayaan sumber daya alam hayati Indonesia, untuk dapat menjaga dan
melestarikannya kelak. Baik tumbuhan
maupun tanaman.
Akan halnya
pendidikan jenjang pendidikan dasar di luar negeri, memang sekolah umumnya diwajibkan
memiliki halaman belakang atau backyard, yang berisikan sarana bermain
(playground), kolam ikan (pond), lahan bercocok tanam (terbuka atau
tertutup/green house), dan satwa peliharaan.
Dengan
adanya kebun sekolah dan satwa (gabungannya dapat penulis ibaratkan sebagai
mini zoo sekolah) maka siswa memiliki sarana belajar yang lebih lengkap. Ini
semacam laboratorium alam mini. Sebelum siswa
berkesempatan melihat hutan, gunung, dan laut dalam ukuran sebenarnya,
mereka dapat mengenal alam dalam wujud nyata tapi dalam ukuran mini sederhana.
Di
pendidikan dasar, seperti jenjang PAUD, TK, SD, hingga SMP, siswa memiliki
ketertarikan rasa ingin tahu yang besar tentang alam lingkungan. Kebun dan
satwa di sekolah dapat mendekatkan siswa pada kebutuhan dirinya itu, untuk
mengenal keberadaaan dirinya dalam alam semesta ini, yang direpresentasikan
dengan kebun sekolah yang mini itu tadi.
Proses
pengalaman indrawi siswa dengan aneka tanaman dan satwa yang ada di sekolah
itu, akan melengkapi proses tumbuh kembang anak, sehingga menjadi anak yang
memiliki sikap positif dan mencintai alam lingkungan, sebagai fondasi karakter
yang baik.
Guru pun
dapat menggunakannya sebagai media ajar atau sumber belajar. Guru dapat
menugaskan siswa mencatat jenis tanaman dan satwa di sekolah, dan menjelaskan
ciri-cirinya. Tugas itu dapat dilakukan secara berkelompok.
Mungkin
lebih beruntung bagi siswa yang berada di daerah dengan lingkungan sekolah yang
luas dan area luar sekolah yang dapat menjadi kebun tanaman dan satwa sekaligus
sebagai sumber belajar. Guru tinggal mengajak siswa turun atau keluar kelas
berkunjung. Lain halnya dengan para siswa di sekolah-sekolah perkotaaan yang
memang ada dilahan sempit terbatas. Kesempatan belajar di alam lingkungan yang
sebenarnya itu, amat sangat terbatas.
Hemat
penulis, jika di sekolah Anda ada ruang halaman yang menganggur, maka cobalah
untuk membuat mini zoo sekolah. Seberapa mungilnya itu tidak menjadi masalah. Sebab
akan sangat bermanfaat bagi tumbuh kembang siswa.
Yang terpenting, mini zoo
sekolah dapat menjadi dunia kecil bagi anak. Sedikit repot mengurusnya, tapi
percayalah kelak sekolah akan menjadi tempat belajar yang semakin menyenangkan.
(IM)
0 Comments