MENGENAL SI JALAK KERBAU DAN JALAK NIAS KOLEKSI MINI ZOO SEMUT

Kedua jenis jalak ini, merupakan burung yang mudah dipelihara, cepat beradaptasi, dan suaranya cukup indah ramai memeriahkan habitat mini zoo. 


Kalau kamu ke kandang mini zoo, suara berisik biasanya datang dari burung-burung ini. 

Di tempatkan pada kandang koloni (tinggal bersama dalam kandang yang agak besar ukuran 1 x 1 x 1,5 m) kini ada 2 ekor jalak kerbau berwarna hitam, disatukan dengan seekor Takur Api warna hijau berukuran cukup besar. 

Sedangkan seekor jalak nias tinggal di kandang kecil dari kayu, terpisah. Sengaja dipisahkan agar mereka saling berkicau menyapa bersahutan.

JALAK KERBAU HITAM

Disebut jalak kebo, karena suka nemplok di kerbau yang sedang meluku di sawah. Seperti gambar di bawah ini ... lucu sekali ya.. mereka bersimbiosis saling menguntungkan. 


Gambar terkait
Alam yang begitu indah. Sekelompok burung jalak kebo hinggap bermain di punggung kerbau sambil mencari makan serangga di sawah dan  memakan kutu di punggung si kerbau 

Jalak kerbau (atau jalak kebo) berwarna hitam tersebut masuk burung kelas 'murahan' lantaran masih banyak di alam. Biasanya ditangkap menggunakan jaring, sehingga sekali tangkap bisa puluhan ekor.

jalak kerbau
jalak kerbau warna hitam, mudah jinak
kalau dirawat dengan baik 

Di Pasar Burung Pramuka, Jakarta, dapat dibeli dengan harga Rp. 60 ribu - 80 ribu, tergantung besar kecilnya. Yang lebih kecil atau lebih muda, biasanya belum pandai bernyanyi, harganya lebih murah. 

Dipilih sebagai koleksi mini zoo, karena harganya yang murah itu (supaya biaya mini zoo hemat), dan burung ini mudah jinak tidak takut orang/anak serta suka bernyanyi, dan jika disiuli akan menyahut dengan nyanyiannya. Intinya, burung ini bisa berinteraksi dengan kita. Keberadaan suaranya kelak akan meramaikan suasana. 

Mungki akan menarik bila dapat mengumpulkan beberapa jenis burung jalak dalam satu kandang koloni. Misal, jalak kerbau, jalak suren, jalak putih, atau jalak-jalak yang lain. Pasti ribut deh suara mereka sepanjang hari. 

Sejak dibeli dari Pasar burung Pramuka, keadaannya sehat dan makin besar. Yang seekor memiliki jambul yang lebih tinggi, mungkin jantan. Belum bisa membedakan antara yang jantan dan betina. Kalau kelak ternyata sepasang, akan diletakkan kandang bertelur di dalamnya, semoga mau berbiak ya... 

Pagi hari sudah berteriak-teriak bernyanyi. Dan bernyanyi sepanjang waktu yang dia suka, pagi siang hingga sore hari. Kalau dipancing dengan siulan, dia akan merespon berkicau menanggapi. 

jalak kerbau
dua ekor jalak kerbau. sehat dan makin besar ,
ramai bunyinya  sepanjang hari 

Kesukaannya makan buah (pepaya, pisang, mangga, jambu, dan lainnya) dan serangga (ulat hongkong, jangkrik, juga cacing tanah). Paruhnya yang tajam panjang memang cocok untuk mencokok buah atau menjepit serangga. 

Ia suka mandi. Disediakan sebuah kotak berisi air yang tiap pagi disiapkan untuk keduanya. Selesai mandi, dia akan merapikan bulu, dan kemudian bernyanyi. 

Kelemahan memelihara burung jenis ini, jumlah pakannya cukup banyak, dan kotoran pup nya juga banyak.

Beruntung, kami membuat kandang koloni yang berkolong, sehingga kotorannya jatuh ke bawah tidak menumpuk dalam kandang, sehingga lantai kandangya selalu relatif kering dan bersih. Kalau tidak, tentu kotorannya sudah menumpuk dan berbau jika basah.  

JALAK NIAS 


Namanya menyebut kata Nias, sebuah daerah di pulau Sumatera. Namun asal burung ini bukan dari Nias. Burung Jalak jenis ini memiliki persebaran merata di kawasan Asia Tenggara, Afrika, dan Amerika. Di Indonesia sendiri, Jalak Nias menyukai habitat dengan ketinggian sekitar 3.000 mdpl di kawasan pegunungan.


mini zoo semut
Jalak Nias, ukuran tubuhnya lebih besar, dan lebih pandai menerima latihan. Foto: Pengicau.net

Populasi jalak nias semakin hari semakin menyusut, karena kemampuan reproduksi atau berketurunan yang tidak terlalu tinggi. Jalak nias setia dengan satu pasangan saja (monogami), jika pasangannya tertangkap pemburu atau mati, maka secara otomatis reproduksi akan berhenti.



Jalak nias, kini sudah makin langka, dan jarang ditemui di kios burung atau pun di Pasar Pramuka. Harganya berkisar Rp 150 - 250 ribu seekor, tergantung muda tua. Yang lebih muda bahkan lebih mahal, karena akan lebih cepat jinak. 

Jenis makanan jalak nias serupa dengan jalak kerbau, yaitu buah-buahan dan serangga. Pola makan dan kebiasaannya serupa dengan jalak kerbau. 

Penampilan jalak nias lebih gagah dengan warna bulu kombinasi hitam  kecoklatan, dan garis bola mata yang kuning tegas seperti tarikan kuning pada mata burung beo.

Suara pun lebih keras, dan lebih pandai menirukan suara-suara burung lain. Jalak nias merupakan burung yang cerdas, yang mampu menirukan suara-suara burung dan lingkungan. Memang tidak secerdas burung kakatua atau paruh bengkok lainnya yang bisa menirukan suara manusia. 

Untuk kebutuhan mini zoo, sebaiknya dapat melatih burung jalak nias ini dengan ucapan-ucapan dan suara yang dapat ditirukannya. Juga dimungkinkan untuk mencari pasangannya agar bisa berkembang biak. 

UPDATE: Sayangnya, jalak nias satu-satunya itu beberapa bulan kemudian lepas. Ceritanya, sangkarnya berjeruji kayu yang diletakkan digantung di pojok kandang, terjatuh dan pecah. 

Tampaknya kandang itu mendapat serangan dari predator musang. Posisinya memang dekat dengan kotak kandang kelinci sehingga mudah dilompati. (Kurang waspada ya kami... ). 

Sangkar kayu pecah pada bagian bawah, dan terbuka. Agaknya jalak nias tidak tertangkap oleh musang. Tidak ada bekas bulu-bulu jalak sekitar sangkar. Syukurlah. Mungkin ia terbang kembali ke habitatnya. 

Mudah-mudahan berjodoh dengan jalak nias lain di sekitar sungai Ciliwung, yang tak jauh dari Mini Zoo Semut. Di situ memang masih rimbun pepohonan belimbing. (IM)

Lihat juga: 
TERIMA KASIH UNTUK KEBAIKAN ANDA MENG-KLICK IKLAN DI HALAMAN INI. GUNA PENINGKATAN KONTEN BLOG INI KE DEPAN.

Post a Comment

1 Comments

  1. Mohon pencerahan jika jalak kebo satu kandang diisi 2 tapi beda usia bagaimana, apakah bertengkar atau tidak dan mau berkicau atau tidak .....terimakasih

    ReplyDelete