HUTAN KOTA BABAKAN SILIWANGI DENGAN KONSEP FOREST WALK




Hutan kota dapat menjadi alternatif lokasi outing dan pembelajaran outdoor, bagi siswa maupun keluarga.


Berjalan di antara pohon-pohon besar, dan mendengar suara kicau burung dan sesekali melihat tupai atau monyet, meningkatkan rasa cinta dan menghargai lingkungan hidup.

Merasa dekat dengan alam memberikan harmoni kenyamanan dan ketentraman. Proses berfikir menjadi jernih, serta melalui refleksi diri dalam kebesaran alam mendorong kecerdasan kreatif yang khas pada tiap insan menyeruak keluar.

Bagi siswa dan warga Bandung sekitarnya, dapat mengunjungi Hutan Kota Babakan Siliwangi, di jantung kota Bandung. Lokasinya di jalan Tamansari No 73, Lebak Siliwangi, Kecamatan Coblong, Kota Bandung. Hutan Kota Babakan Siliwangi juga dikenal dengan nama Forest Walk Babakan Siliwangi. Persisnya tak jauh dari lokasi Sabuga. Tempat ini baru dibuka pada Januari 2018, jadi ragam pilihan liburan terbaru yang tak kalah asyik di Bandung.

Fungsi Babakan Siliwangi yang telah ditetapkan UNESCO sebagai Kawasan Hutan Kota Dunia ini adalah sebagai paru-paru kota dan tempat rekreasi di Bandung. Luasnya 3,8 hektar, dan di dalamnya hidup berbagai satwa dan tanaman.

Pendekatan arsitektur luar ruang-nya menarik, pengunjung tidak berjalan di lantai hutan, tetapi  seperti melayang diantara pohon. Daya tarik utamanya, adalah sebuah jembatan gantung yang dibangun sebagai cara untuk menyiasati pelestarian hutan dan menjadikannya sebagai destinasi wisata. Jembatan gantung ini terbuat dari rangka besi sepanjang 2,3 km, ketinggian 2 meter dari permukaan tanah, dan dengan lebar lintasan 1,5 meter, dan pagar setinggi 1 meter.

Forest walk ini merupakan area terbuka dengan hamparan paving blok di bawahnya, yang sangat cocok digunakan sebagai tempat untuk acara gathering. Ada fasilitas tribun dan meja piknik yang dibuat mengelilingi kolam dan terdapat pohon tua di tengahnya, tepat di area gerbang. Di tengah forest walk terdapat area tempat duduk pengunjung untuk melepas lelah. Fasilitas lain, warung makan, toilet, mushola, dan sarana untuk berolahraga.

Jika beruntung, dapat bertemu dengan tupai dan burung saat menjelajah hutan kota ini. Guru dapat memberikan tugas kelompok untuk pengamatan satwa dan tumbuhan di hutan kota ini.  (IM, dari berbagai sumber, al. KOMPAS).   


Post a Comment

0 Comments