HARUS DAPAT MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN
APBN tahun 2019 telah disahkan
DPR (31/10), dengan fokus pada manusia lewat investasi pada pendidikan.
APBN 2019, merumuskan pendapatan negara Rp. 2.165,1 triliun;
belanja negara Rp. 2.461,1 triliun; dan defisit Rp. 296 triliun.
20% dari APBN 2019 untuk pendidikan yaitu sebesar Rp. 492,5
triliun. Jumlah ini meningkat dari tahun ke tahun, yakni Rp. 406,1 triliun pada
2017 meningkat menjadi Rp. 432 triliun pada 2018.
Anggaran Rp. 492,5 triliun itu disalurkan melalui belanja
pemerintah pusat Rp. 163,1 triliun, transfer ke daerah Rp. 308,4 triliun, serta
pembiayaan investasi dana pengembangan pendidikan nasional (DPPN) sebesar Rp.
20 triliun, dan dana abadi penelitian Rp. 990 miliar.
“Difokuskan untuk membangun daya saing bangsa melalui pembangunan
kapasitas sumber daya manusia, untuk memperbaiki kualitas hasil pendidikan agar
tidak tertinggal dari negara di Asia Tenggara lainnya. Kegiatan riset diperkuat
agar dapat meningkatkan kemampuan berinovasi untuk mendukung kebutuhan industri
yang pada akhirnya memberikan nilai tambah terhadap perekonomian,” kata Sri
Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan dalam Rapat Paripurna DPR.
Catatan penulis, semoga dengan dana sebesar itu, pendidikan
Indonesia tidak semata melaksanakan soal-soal rutin saja, mengulang dari tahun
ke tahun tanpa inovasi dan pengembangan kualitas. Diharapkan para pemangku
kepentingan pendidikan jangan sibuk korupsi dan memanfaatkan anggaran yang
besar ini untuk kebanyakan proyek pendidikan yang kurang bermakna dan
menghamburkan anggaran. (IM, sumber KOMPAS)
0 Comments