AZKA NADHIF, SI AHLI SERANGGA (ENTOMOLOG) CILIK

Mini zoo sekolah dapat menjadi salah satu sarana pengembang kompetensi anak. 

 

azka nadhif keandra
memperlihatkan koleksinya, seekor kecoak madagaskar 


Kini pendidikan bertujuan tak hanya mengenali potensi anak, juga mengarahkannya menjadi kompetensi. Artinya, menguasai sesuatu hal atau pengetahuan, juga trampil menerapkannya. Tahu, bisa, mampu, trampil dan mahir!  

Kompetensi itu bisa terkait dengan hal-hal yang sangat spesifik, seperti minat dan kemampuan memelihara serangga.  

"Umur saya 7 tahun. Saya gemar memelihara serangga. Peliharaan saya di rumah ada banyak. Kecoa madagaskar, kumbang cacus, kumbang rusa sumatera, tarantula, belalang daun, belalang sembah, kaki seribu, ulat dan kepompong. Saya sekolah di SD Semut-Semut," begitu ujar Azka Nadhif Keandra Sugiharto, siswa kelas 2 Akasia SD Semut-Semut The Natural School, ketika diwawancara oleh Global TV untuk program anak berbakat  Litle Big Shots Indonesia.  

"Dan kebetulan di sekolahku juga ada mini zoo. Isinya, ada kalkun, burung merpati, parkit, jalak, burung puter, lovebird, ayam mutiara, iguana, dan berbagai jenis ikan. Saya suka dengan binatang yang ada," tambahnya. 


Kisah keseharian Nadhif dan serangga kesayangannya akan tayang di Global TV pada April mendatang.  Ia boleh dibilang sebagai ahli serangga cilik, atau 'entomolog' cilik.  


Minat Nadhif terhadap satwa, khususnya serangga, memang istimewa. Ia dapat menyebutkan kekhasan dari tiap hewan. Cara memelihara, habitat, cara berkembang biak, makanan yang disukai, cara berkembang biak, dan sifat-sifat khas lainnya. "Tarantula itu nama latinnya Brachipelma albopilosum; dan aku juga punya ulat kupu-kupu Papilio demoleus," katanya.


azka nadhif keandra bersama teman
teman-teman Nadhif ramai ingin melihat koleksi serangga Nadhif 

azka nadhif siswa semut-semut
persiapan shooting 

azka nadhief keandra sedang dirias
supaya tampil ganteng nih, dirapikan dan pakai kostum 

azka nadhif keandra bersiap u rekaman
menjelaskan tentang hal-hal yang disukai dan diminatinya tentang serangga


Di sekolah, saat senggang seperti free play atau sepulang jam sekolah, dia kerap berkeliling mencari ulat, kepompong, kumbang, atau serangga lainnya. Ia juga mengajak beberapa teman kecil berburu serangga itu. Ia terkadang menyiapkan kotak plastik bekas kue, sebagai wadah, dibawa dari rumah. Seringkali ia lebih telat pulang dari teman-temannya lantaran kesukaannya ini.  

Kelebihan Nadhif, dia juga mampu memelihara hewan-hewan itu. Ia mengenali karakter tiap hewan, berikut habitat dan ekosistemnya, dan menghapal dengan baik sebutan hewan tersebut dalam nama-nama ilmiahnya. 

Tanpa sadar ia telah belajar tentang taksonomi, sebagai pangkal ilmu biologi. "Cita-cita saya ingin menjadi profesor," ujarnya tegas.


Dan bila tertarik tentang sesuatu serangga yang unik atau langka, dia membelinya secara online. Tidak ada rasa geli atau takut saat memegang kecoak madagaskar yang besar, atau saat tangannya dijalari oleh tarantula atau laba-laba besar.  


azka nadhif saat wawancara
bercerita tentang kesukaannya dengan hewan dan serangga 

azka nadhif keandra dekat dengan satwa
Nadhif bersama tarantula dan  iguana 

azka nadhif keandra menginspirasi teman-teman
teman-teman juga tertarik dengan serangga kesayangan Nadhif 

azka nadhif keandra dengan serangganya
belajar bersama tentang serangga dan hewan 

azka nadhif berani berteman dengan satwa
Azka Nadhif  memakai sarung tangan
 sebelum memegang serangga tarantula 
azka nadhif keandra dan kecoa madagaskar
Azka Nadhif dan kecoa madagaskar 


Beruntung, minatnya tentang satwa khususnya serangga, didukung oleh sang ayah dan keluarga. Oleh ayahnya, ia sering diajak berkunjung ke berbagai acara ataupun tempat yang terkait dengan serangga. Informasi tentang serangga dibaca melalui buku-buku dan enskilopedi di rumah. Dan terutama ia banyak belajar dari media internet seperti youtube. 

Menurut Pak Sugiharto, ayah Nadhif, keluarga sangat mendukung keinginan dan kemauan anak terkait hobinya tentang serangga itu. Mereka sering bepergian ke musium serangga di TMII, berbagai acara dan festival, seperti festival kupu-kupu. Juga mau membelikan koleksi-koleksi serangga yang menarik meskipun harganya tidak murah. Pernah ada yang sampai ratusan ribu rupiah lho ... 


TIPS MENINGKATKAN KOMPETENSI ANAK  

1. Mencari tahu apa yang disukai atau diminati anak.  

2. Mencarikan informasi yang sesuai, dengan menyediakan buku-buku bacaan, atau memberikan kesempatan untuk mencari informasi di internet semisal dari youtube dsb. Orangtua menemani anak saat browsing di internet. 
3. Mengajaknya berbicara tentang hewan atau hal-hal yang disukainya. Dan selalu berupaya menggali ke hal-hal yang lebih dalam.

4. Mengajak berkunjung ke berbagai tempat yang sesuai dengan minat anak tsb. 

5. Memperkenankan anak memelihara hewan kesukaannya, dan menyediakan ruang di rumah bagi anak untuk mengatur koleksinya. Tentu orangtua harus bersabar dengan kerepotan atau ketidakrapi-an. 

6. Memberi informasi kepada guru tentang minat dan potensi anak, dan mengharapkan dapat perhatian dan kesempatan pada siswa saat penyampaian materi terkait hal disukai siswa. 

7. Memanfaatkan fasilitas sekolah sebagai wadah bermain dan belajar, seperti mini zoo sekolah, untuk membentuk budaya cinta satwa dan peduli lingkungan, --atau cinta serangga seperti pada kisah Azka Nadhif.

Kompetensi memang merupakan sesuatu yang terus dipupuk dari waktu ke waktu. Oleh sekolah, dan diperkuat oleh orangtua di rumah. 

Pembelajaran di sekolah akan lebih efektif bila berkesinambungan dengan aktifitas anak di rumah dan di lingkungannya. (IM)

___

Lebih jauh ttg Azka Nadhif, ikuti di chanel youtube nya AZKA NADHIF ya ...   

Post a Comment

0 Comments