Bagaimana cara gampang membuat kompos di sekolah? Bagaimana membuat kompos dengan sederhana? Adakah cara singkat membuat kompos di sekolah? Bagaimana membuat kompos yang efektif, tidak berbau, dan kelihatan indah supaya tidak mengganggu kenyamanan siswa di sekolah?
Sekolah sering gagal mengola sampah organik. Utamanya, karena menambah repot, dan kurang tenaga. Siswa pun agak terbatas dapat dikerahkan untuk membantu, karena padatnya program pembelajaran.
Hemat tenaga, nggak mencacah sampah mentah, dan tidak mengaduk membalik sampah setengah matang. Itu harapan agar proses pengolahan sampah organik di sekolah terus bisa berjalan.
Pak Indrawan sedang mengisi tong dengan sampah perhatikan, bagian bawah tong komposter ada pintunya |
setiap selapis sampah masuk, sirami dengan mikroba pengurai cair secukupnya, Balik-balik dengan pengaduk berkait. Begitu seterusnya hingga penuh. |
gunakan sarung tangan. EM4 plus urine kelinci bikin aroma khas yang masih tercium. |
Pekerjaan membuat kompos jadi sederhana mudah, jangan menambah ribet repot.
Untuk pengolahan sampah secara aerob (terbuka atau perlu oksigen), sampah biasanya perlu dibalik setelah tumpukan sampah naik termperaturnya menjadi panas. Pekerjaan membongkar balik sampah setengah matang ini, merepotkan.
Diusahakan simpel. Sampah daun yang masuk tidak perlu dicacah. Juga jika sampah sudah panas menjelang matang, tak perlu diaduk dibalik agar mikroba tidak mati kepanasan.
Tak perlu beli mesin cacah, yang gampang tumpul atau rusak. Ini menambah waktu, jam kerja, dan biaya. mengelola sampah organik sekolah agar hanya menjadi tugas sampingan saja, tidak menambah beban kerja.
Siswa pun dapat diajak mengisi tong komposter dengan sampah daun yang dikumpulkan saat Operasi Semut.
Idenya meniru tong komposter di web Pak Isroi. Jika kompos terbentuk dipanen dari bawah, dan laju pemanenan sesuai laju pengisian sampah organik dari bagian atas, maka tong tidak akan pernah penuh.
Bentuk akhirnya akan meniru ide Bapak M. Solikhin, alumni Faperta Un-Braw Malang, yang memadukan fungsi komposter dengan wadah menanam. Dua fungsi, membuang sampah jadi kompos, dan mendapatkan panen sayuran sawi bayam kangkung, bahkan bisa beternak ikan lele. Dinamainya, Komposter Mandiri Multifungsi, tong komposter mandiri ala Kota Pudak, Gresik, ini nanti kita cobakan di Mini Zoo Semut.
Kelebihan lain, Tong Komposter ini dapat diletakkan di mana saja perlu. Jadi tidak perlu membuat ruang khusus beratap sebagai rumah kompos. Ini mungkin cocok dengna kebutuhan sekolah.
Lihat tulisan sebelumnya, Membuat Kompos yang Efektif dan Hemat Ruang. Saat ini kita membuat yang satu fungsi dulu, untuk membuat kompos saja.
CARA MEMBUAT TONG KOMPOSTER.
1. Sediakan drum plastik bertutup.
Pilih yang berukuran besar, agar muatan sampah banyak. Harga drum biru ini sekitar rp. 150 - 200 ribu. Drum ini keras dan awet, terbanting tidak akan pecah. Volume cukup besar, sekitar 100 liter.
2. Buat lubang angin-angin.
Lubangi dengan bor. Tong ini keras. Pakai mata bor kayu. Buat jarak selang seling sekitar 10 cm atau 15 cm mengitari seluruh bagian tong. Guna lubang ini sebagai saluran udara masuk.
Ketika nanti proses pengomposan berlangsung, mikroba akan memakan sampah. Proses ini membuat temparatur tumpukan sampah menjadi panas, sekitar 50-60 derajat Celcius.
Ketika nanti proses pengomposan berlangsung, mikroba akan memakan sampah. Proses ini membuat temparatur tumpukan sampah menjadi panas, sekitar 50-60 derajat Celcius.
melubangi dengan bor listrik. Cukup keras |
bagian dalam tong masih banyak sisa-sisa potongan yang masih menempel. Harus dibersihkan agar saluran udara dari lubang itu maksimal. |
Artinya, mikroba sedang bekerja meluruhkan sampah. Untuk itu diperlukan oksigen atau udara segar sebagai pernafasan energi bagi mikroba bekerja. Tanpa oksigen maka mikroba akan mati, sehingga proses menjadi melambat. Karena dibolongi, proses pengadukan tidak perlu, jadi mengurangi beban kerja.
3. Bikin pintu kecil untuk memanen kompos.
Potong drum dengan pisau pemotong (bor) listrik. Sisakan salah satu sisi di bagian tengah, sehingga seperti ada engsel atau tetap berpegang. Lubangi untuk membuat tempat kawat di badan tong dan bagian pintunya. Kompos yang telah jadi akan dikeluarkan dari lubang ini.
Tak apa jika ada celah antara potongan tadi. Kan kita membuat kompos secara terbuka (anerob). Kompos matang dipanen, sampah organik dapat terus masuk dari atas. Bagian kompos yang masih belum hancur nanti dimasukkan lagi dari atas dari lubang di atas untuk meneruskan proses pengomposan yang belum sempurna.
4. Tong Komposter ditutup, atau bertutup; agar sampah tak kena air hujan.
Terlalu basah membuat sampah becek, akibatnya ruang udara tertutup air, volume oksigen berkurang, akibatnya proses pengomposan terganggu. Bisa timbul bau atau pembusukan, bukan pengomposan. Proses pembusukan yang melepaskan gas amoniak dan belerang berbau busuk. Akan mengganggu kenyamanan belajar.
usahakan tong sampah efektif dan enak dlihat |
Juga agar tidak menjadi tempat lalat bertelur, yang akan menimbulkan belatung. Gak apa kalau belatung (magot) lalat hitam, bisa menjadi bahan pakan ayam kalkun. Tapi kalau belatung lalat hijau ... hiiii geli...
5. Tanpa kran air lindi.
Komposter tong aerob ini diharapkan tidak memproduksi air sampah (lindi), cairan hitam agak barbau. Diharapkan tong komposter ini cukup bersuasana lembab, tak perlu basah, apalagi mengeluarkan air lindi. Hati-hati jangan menuang cairan mikroba pengurai berlebihan. Secara umum, tong sampah berlubang ini mirip dengan proses pengomposan terbuka. Fungsi tinggi tong ini agar terjadi tumpukan sampah meninggi. Idealnya, agar panas pengomposan suhu 50-60 derajat mudah terjadi, tumpukan bahan sebainya lebih dari 70 cm (suhu termofilik, kalau gak salah begitu sebutannya). Pada keadaan panas lembab ini, proses maka proses pengomposan atau pelapukan bahan organik akan berlangsung dengan cepat.
Kini sedang dipersiapkan 4 tong komposter, sambil mengevaluasi kinerjanya. (IM)
TERIMA KASIH UNTUK KEBAIKAN ANDA MENG-KLICK IKLAN DI HALAMAN INI. GUNA PENINGKATAN KONTEN BLOG INI KE DEPAN.
4 Comments
Kurang jelas prakteknya mungkin perlu dividiokan
ReplyDeleteEh iya ya kurang jelas prakteknya. Nanti pada pembuatan komposter selanjutnya divideokan. Ini juga sedang mengevaluasi kekurangannya. Tks masukannya. Selamat membuat kompos.... Salam.
DeleteApakah vidionya sudah selesai dibuat? Kalau sudah boleh bagi linknya?
DeleteApakah Vidio pembuatan komposter sudah selesai? Kalau sudah boleh minta linknya?
Delete