Kura-kura adalah hewan lintas sejarah. Memeliharanya dapat membantu kita menjelaskan tentang proses evolusi di alam raya.
kura-kura batok, atau kura-kura amboniensis |
Di Sekolah SD Semut-Semut, sejak awal berdiri telah dibuat kolam kura-kura, yang terletak di area halaman TK.
Beberapa kura-kura di sana sudah berusia panjang, sepanjang sekolah ini berdiri di lokasi ini sejak 2001.
"Pak, itu yang satu kok berbeda, batoknya membundar? Apa itu hewan langka? " tanya seorang siswa, memperhatikan seekor kura-kura batok diantara kura-kura lainnnya.
'"Ya itu kura-kura batok namanya, karena bentuk karapas atau penutup badannya seperti batok kelapa," jawab saya. "Kura-kura batok ini disukai oleh kalangan tertentu untuk dimakan, enak katanya. Bahkan diekspor ke negeri Hongkong untuk dikonsumsi di sana," jelas saya.
Mitos pada etnis tertentu di sana, kura-kura atau penyu adalah hewan yang kuat, berusia panjang, dan sejahtera. Ini mencerminkan harapan usia panjang bagi yang memakannya.
Mitos pada etnis tertentu di sana, kura-kura atau penyu adalah hewan yang kuat, berusia panjang, dan sejahtera. Ini mencerminkan harapan usia panjang bagi yang memakannya.
SEJARAH KURA-KURA DALAM PROSES EVOLUSI
Kura-kura memang merupakan bentuk terusan dari evolusi kura-kura purba di jaman Trias (sekitar 210 juta tahun silam), Proganochelys, telah berbentuk mirip dengan kura-kura masa kini. Perbedaannya, tulang belulang di bagian punggung belum begitu melebar dan belum semuanya menyatu membentuk tempurung yang sempurna.
ini gambaran kura-kura purba, Archelon. Dok-wikipedia |
Kura-kura purba hidup dan berkembang kurang lebih sejaman dengan dinosaurus. Archelon, misalnya, merupakan kura-kura raksasa yang diameter tubuhnya dapat mencapai lebih dari 4 m. Fosil kura-kura tertua yang ditemukan saat ini adalah Odontochelys yang berasal dari sekitar era sekitar 2 juta tahun silam.
Banyak jenis kura-kura yang hidup sekarang mampu menyembunyikan kepala, kaki dan ekornya ke dalam tempurungnya, sehingga dapat menyelamatkan diri. Namun beberapa kura-kura primitif, seperti contohnya penyu, tak dapat menarik masuk anggota badannya itu.
kura-kura Indonesia |
KOLEKSI SEKOLAH ADA 15 EKOR
Di sekolah TK Semut-Semut The Natural School, kura-kura termasuk hewan lucu dan bersahabat. Ketika masih kecil dapat menjadi teman bermain. Karena mudah ditangkap, jalannya yang tidak cepat, dan kalau ketakutan menyembunyikan kepalanya. Kura-kura kecil juga tidak menggigit, penampilan tidak seram, dan makanannya sederhana bisa dengan pelet ikan dan sayuran lunak seperti kangkung.
Namun, kini saat kura-kura telah dewasa, meski tidak bergigi, tapi tepian sudut-sudut mulutnya yang keras sangat tajam dan dapat melukai jika menggigit.
Di kolam sekolah, kura-kura ini suka naik bertumpuk ke atas kawannya. Suatu ketika dia jatuh dan terbalik. Kakinya menendang-nendang berusaha untuk berbalik kembali, tapi teman-temannya acuh saja... ehehehe...
Ada 15 ekor kura-kura yang sudah dewasa di kolam itu. Ada jenis indonesia asli seperti kura-kura batok. Ada juga kura-kura hijau yang sering disebut kura-kura brazil. Rata-rata ukurannya sebesar 2 tapak tangan orang dewasa.
Sehari-hari ia makan pelet ikan mengapung, dan kangkung. Makanan diberikan Adakalanya ia suka berendam di air, dan kalau kedinginan naik pindah ke area berpasir yang kering. Berjemur. Begitu kesehariannya.
APAKAH DAN BAGAIMANA KURA-KURA ITU?
Menurut Wikipedia, Kura-kura dan penyu adalah hewan bersisik berkaki empat yang termasuk golongan reptil. Ia dapat hidup di dalam air, dan juga di darat, sehingga disebut sebagai hewan di dua alam, atau amphibia.
Bangsa hewan ini disebut dengan (ordo) Testudinata (atau Chelonians) berbentuk khas dan mudah dikenali dengan adanya ‘rumah’ atau batok (bony shell) yang keras dan kaku.
Batok kura-kura ini terdiri dari dua bagian. Bagian atas yang menutupi punggung disebut karapas (carapace) dan bagian bawah (ventral, perut) disebut plastron. Kemudian setiap bagiannya ini terdiri dari dua lapis.
Lapis luar umumnya berupa sisik-sisik besar dan keras, dan tersusun seperti genting; sementara lapis bagian dalam berupa lempeng-lempeng tulang yang tersusun rapat seperti tempurung.
Perkecualian terdapat pada kelompok labi-labi (Trionychoidea) dan jenis penyu belimbing, yang lapis luarnya tiada bersisik dan digantikan lapisan kulit di bagian luar tempurung tulangnya.
Dalam bahasa Indonesia, kita mengenal tiga kelompok hewan yang termasuk bangsa ini, yalah penyu (bahasa Inggris: sea turtles), labi-labi atau bulus (freshwater turtles), dan kura-kura (tortoises). Dalam bahasa Inggris, dibedakan lagi antara kura-kura darat (land tortoises) dan kura-kura air tawar (freshwater tortoises atau terrapins).
Lapis luar umumnya berupa sisik-sisik besar dan keras, dan tersusun seperti genting; sementara lapis bagian dalam berupa lempeng-lempeng tulang yang tersusun rapat seperti tempurung.
Perkecualian terdapat pada kelompok labi-labi (Trionychoidea) dan jenis penyu belimbing, yang lapis luarnya tiada bersisik dan digantikan lapisan kulit di bagian luar tempurung tulangnya.
Dalam bahasa Indonesia, kita mengenal tiga kelompok hewan yang termasuk bangsa ini, yalah penyu (bahasa Inggris: sea turtles), labi-labi atau bulus (freshwater turtles), dan kura-kura (tortoises). Dalam bahasa Inggris, dibedakan lagi antara kura-kura darat (land tortoises) dan kura-kura air tawar (freshwater tortoises atau terrapins).
Membedakan kura-kura jantan dan betina dari bentuk karapas perutnya. Yang berperut cekung (masuk ke dalam) adalah kura-kura jantan. Sebaliknya, yang berperut datar adalah kura-kura betina.
PERAN KURA-KURA DALAM EKOSISTEM AIR TAWAR :
1. Sebagai sumber makanan dalam rantai makanan di alam. Kura-kura muda atau anak kura-kura menjadi santapan hewan lain, seperti biawak dan buaya.
2. Kura-kura mengurangi atau menjaga keseimbangan populasi ikan (di sungai atau di danau). Misal, ada jenis ikan yang banyak berkembang, maka ikan itu akan banyak menjadi santapan kura-kura. Jadi, berfungsi menjaga keseimbangan ekosistem air.
3. Membersihkan lingkungan. Kura-kura masih mau memakan bangkai ikan atau yang sudah berbau agak busuk. Juga memakan serangga dan dedaunan di pinggiran sungai atau danau.
KEGUNAAN KURA-KURA BAGI MANUSIA
1. Dikonsumsi (beberapa jenis menjadi hampir punah karena konsumsi. Kini dibatasi atau hampir dilarang. Contoh penyu hijau yang terganggu populasinya karena banyak dikonsumsi)
2. Dipotong untuk persembahan acara adat (dilakukan di provinsi Bali, namun sekarang ini sudah sangat dikurangi)
3. Diburu diambil karapas punggungnya yang keras, dan dijadikan pajangan. Atau dioffset seluruh tubunya diawetkan untuk pajangan di rumah atau kantor. Banyak yang percaya, memajang kura-kura di rumah atau kantor menambah kesejahteraan dan panjang umur.
Namun, ulah manusia mengkonsumsi kura-kura berlebihan membuat populasi kura-kura di alam menjadi berkurang.
Namun, ulah manusia mengkonsumsi kura-kura berlebihan membuat populasi kura-kura di alam menjadi berkurang.
MANFAAT KURA-KURA DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH
1. Dapat disentuh. Metode pembelajaran hands on learning, dengan menyentuh anak mengalami sebuah proses pembelajaran secara langsung dan natural.
2. Mendorong rasa ingin tahu anak tentang alam
3. Mengenalkan ragam hewan ampibia dan reptilia, yang jarang kita temui dalam keseharian terutama bagi sekolah di perkotaan.
4. Kura-kura dapat dijadikan contoh atau bagian dari mengenal sejarah jaman purba dan proses evolusi nya.
TIPS MEMELIHARA KURA-KURA DI SEKOLAH
1. Sediakan kolam berisi air bersih dan kolam pasir. Kolam air untuk bermain, dan kolam pasir untuk berjemur dan bertelur.
2. Usahakan kolam selalu bersih.
Bersihkan kolam air-nya dari sisa makanan dan dedaunan, sehingga kolam air kura-kura selalu bersih. Kolam yang kotor akan menimbulkan aroma bau yang kurang sedap dan tidak sehat. Buang air kotor lewat pipa pembuangan. Ganti setiap 2-3 hari sekali.
Untuk bahagian kolam pasir, ambil sampah dedaunan yang masuk agar tidak menimbulkan kesan kotor.
3. Makanan berupa Pelet ikan dan Sayuran. Pelet membuat kolam tidak berbau. Dan kotoran kura-kura pun tidak membuat kolam berbau. Kura-kura perlu diberikan sayuran seperti kangkung, selada, dan lainnya.
4. Jangan mencampur kura-kura kecil dengan dewasa. Yang kecil dapat dimakan kakinya, hingga akan sakit dan mati.
5. Kesehatan kura-kura dapat terganggu jika terjadi perkelahian sesama kura-kura dan saling gigit. Sediakan kolam yang cukup luas agar tidak berjubelan.
Kura-kura saat masih kecil dapat dipegang. Tangkap dan telungkupkan agar tidak segara lari. Namun, setelah kura-kura dewasa harus berhati-hati bermain dengannya, agar tangan kita tidak digigit karena disangka sebagai makanan olehnya. (IM)
4. Kura-kura dapat dijadikan contoh atau bagian dari mengenal sejarah jaman purba dan proses evolusi nya.
TIPS MEMELIHARA KURA-KURA DI SEKOLAH
1. Sediakan kolam berisi air bersih dan kolam pasir. Kolam air untuk bermain, dan kolam pasir untuk berjemur dan bertelur.
2. Usahakan kolam selalu bersih.
Bersihkan kolam air-nya dari sisa makanan dan dedaunan, sehingga kolam air kura-kura selalu bersih. Kolam yang kotor akan menimbulkan aroma bau yang kurang sedap dan tidak sehat. Buang air kotor lewat pipa pembuangan. Ganti setiap 2-3 hari sekali.
Untuk bahagian kolam pasir, ambil sampah dedaunan yang masuk agar tidak menimbulkan kesan kotor.
3. Makanan berupa Pelet ikan dan Sayuran. Pelet membuat kolam tidak berbau. Dan kotoran kura-kura pun tidak membuat kolam berbau. Kura-kura perlu diberikan sayuran seperti kangkung, selada, dan lainnya.
4. Jangan mencampur kura-kura kecil dengan dewasa. Yang kecil dapat dimakan kakinya, hingga akan sakit dan mati.
5. Kesehatan kura-kura dapat terganggu jika terjadi perkelahian sesama kura-kura dan saling gigit. Sediakan kolam yang cukup luas agar tidak berjubelan.
Kura-kura saat masih kecil dapat dipegang. Tangkap dan telungkupkan agar tidak segara lari. Namun, setelah kura-kura dewasa harus berhati-hati bermain dengannya, agar tangan kita tidak digigit karena disangka sebagai makanan olehnya. (IM)
1 Comments
keren kak artikelnya, terus semangat, saya juga punya artikel seputar jenis kura kurasemoga bermanfaat
ReplyDelete