Minizoo sekolah adalah salah satu sarana bermain belajar yang menyenangkan bagi siswa.
suasana di MiniZoo Semut, sepi karena pandemi, sebagian besar siswa masih belajar virtual sahaja |
Menteri Pendidikan Nadiem Makarim menyampaikan begini:
“Sekolah masa depan yang menyenangkan dan relevan disiapkan sebagai arah transformasi sistem pendidikan Indonesia dengan semangat Merdeka Belajar.Perubahan harus dijalankan secara paralel sambil memastikan fondasi untuk transformasi sistem pendidikan masa depan siap, kokoh, dan berkelanjutan.
Lima tahun ini (2021 – ke depan), menjadi masa untuk
menetapkan dan mengatur perubahan arah pendidikan agar tidak salah arah. Dalam
10-15 tahun ke depan, perubahan sistem pendidikan yang mengikuti standar
internasional serta sekolah yang menyenangkan dan relevan diyakini bakal mulai
dirasakan dalam mendukung pembangunan sumber daya manusia Indonesia yang unggul
dan berkarakter.
Saat ini, perubahan yang dilakukan dalam sistem pendidikan
butuh menggeser paradigma lama. Pendekatan yang dilakukan tidak lagi dengan
memaksakan semua sama, tetapi memberikan lebih besar ruang fleksibilitas bagi
guru, sekolah, dan siswa untuk bergerak mencapai tujuan pendidikan yag relevan.
(Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, saat berkunjung ke harian Kompas, dimuat Kompas tgl 3 November 2021).
PENDIDIKAN HARUS MENYENANGKAN DAN RELEVAN DENGAN KEBUTUHAN MASYARAKAT
Lha, apa hubungannya dengan MiniZooSemut dan sekolah SD
Semut-Semut?
Tentu, paradigma (baru) ini disambut gembira, karena selama
ini sekolah SD Semut-Semut the Natural School di Depok, telah berupaya keras
untuk menghadirkan pembelajaran yang menyenangkan, ramah otak anak, dan sesuai
dengan gaya belajar dan tingkat perkembangan psikososial anak.
Siswa senang bermain dengan kelinci |
Di samping itu, juga mencoba mengaktualkan materi-materi
pembelajaran sebagai hal yang dekat, relevan (berhubungan), terkait dengan
kehidupan keseharian anak, baik secara fisik maupun sosial. Keberadaan alam dan
khasanah kebudayaan nasional, sebagai materi belajar, menjadi pintu masuk untuk
menghadirkan informasi yang relevan bagi pembelajaran.
Meski kecil dan terbatas koleksi, sejatinya MiniZooSemut
memberi andil sebagai sarana belajar bermain anak-anak yang menyenangkan.
Di kota Depok yang relatif padat dan urban, tentu sedkit ruang-waktu-kesempatan
ananda berinteraksi dengan satwa dan flora di lingkungan rumah. Kehadiran beberapa satwa, apalagi yang boleh
dipegang atau ’diganggu-ganggu’ (hands on
learning), tentu menciptakan suasana lucu dan menyenangkan.
Ia akan menjadi pembicaraan yang menyenangkan bagi sesama
anak yang tertarik. Bahkan bisa berkembang menjadi bahan diskusi yang serius
dengan guru atau orangtua di rumah.
KENAPA PENDIDIKAN HARUS MENYENANGKAN?
Saat anak senang, maka bermekaranlah sel-sel syaraf dan
otaknya, dan satu sama lain terhubung mencari-cari informasi apa yang sudah
terekam di kepala. Pola berfikir menjadi berkembang dan tumbuh, dan informasi
satu demi satu menjadi susunan tangga pikiran di kepala anak.
Anak terdorong untuk mencari persamaan, perbedaan, perbandingan,
bahkan mencoba memprediksi apa yang akan terjadi dengan satwa-satwa ini.
Ungkapan pertanyaan “kalau-kalau, seandainya, apa bisa, mungkinkah, bagaimana
rasanya” dan lain-lain jelas merangsang anak untuk berfikir lebih kritis (berfikir
lateral, high order thinking).
Dalam suasana yang menyenangkan, maka banyak manfaat positif
yang terbawa. Siswa menjadi tenang saat belajar di kelas, dan tentunya lebih
mudah mendengar atau diajak berkomunikasi oleh guru.
Tentu tidak semua anak punya animo akan satwa dan flora.
Tugas sekolah selalu mendekatkan berbagai hal yang ‘tak diminati anak’ menjadi
sesuatu ‘yang lazim atau terbiasa kan’.
Pola-pola kegiatan yang menyenangkan bagi anak, tentu harus
tersebar di berbagai area. Semisal saat berada di dalam kelas, saat turun main
seperti bermain bola di halaman, saat bermain alat-alat seperti ayunan-jungkat
jungkit, atau saat bercanda-ria ketika istirahat makan di kantin.
apa kabar iguana? beberapa tampak lesu karena jarang digoda siswa |
Beruntunglah siswa yang berada belajar dalam suasana yang
menyenangkan sehari-hari. Mereka akan tumbuh tanpa tekanan, dan merdeka belajar
se-merdeka merdeka-nya..
Era mendatang, tampaknya kecerdasan anak bukanlah semata
dari kognitif (nilai akademik), tapi dari kompetensi yang dimiliki yang
didukung oleh kognisi/pengetahuan yang baik.
Menyukai alam, adalah suatu kompetensi naturalis yang amat
perlu bagi anak kelak dalam beradaptasi terhadap perubahan-perubahan di
Indonesia.
Semoga cita-cita menyebarluaskan sekolah yang menyenangkan
dan relevan ini menjadi kenyataan dalam waktu dekat. Terima kasih Pak Nadiem
Makarim.
Salam pendidikan dari MiniZooSemut!
(IM)
0 Comments