MENIT KE MENIT TELUR IGUANA MENETAS

MENETASKAN TELUR IGUANA BISA DILAKUKAN DENGAN ALAT SEDERHANA, Kotak (box plastik) berisi cocopeat, DENGAN TINGKAT KEBERHASILAN  93%. 


Setelah berlangsung selama 100 hari, akhirnya telur iguana menetas. Semula diduga masa pengeraman dalam box inkubator sederhana berlangsung selama 60 hari, kemudian berubah menjadi 90 hari, dan akhirnya menetas setelah 100 hari. 

Perjalanan pengamatan penetasan telur iguana ini, dari nol pengetahuan, sampai berhasil menetas, tentu menyenangkan hati. Sesuatu yang sangat ditunggu-tunggu warga Mini Zoo Semut. 

Berikut foto-foto proses kelahiran atau menetasnya telur iguana: 

mini zoo semut
1.  Telur iguana membesar, sehingga jarak antar telur  yang semula longgar menjadi sempit. Ini dicapai pada umur telur 90 hari


2. Telur menjadi kempes  karena robek. Muncul kepala  anak iguana. Proses muncul kepala ini berlangsung 3 -10 jam   sampai  seluruh bagian tubuh keluar.   Rupanya sedang  menyelesaikan proses tali pusat. Jika kepala sudah keluar,  dapat dipastikan iguana akan menetas. Dia lalu seperti lompat keluar dari cangkangnya.

mini zoo semut
3.  Anak iguana terus berusaha mengeluarkan tubuhnya.  Setelah kepala dan kedua kaki depan, disusul dengan badan tengah dan kaki belakang . Jangan kuatir jika anak iguana lama dalam posisi kepala terjulur dan mata tertutup. Dia tidak mati, tapi seperti  sedang mengumpulkan tenaga untuk menyelesaikan proses kelahirannya.


mini zoo semut
4.  Telur iguana hampir serentak menetas. Yang lebih dulu keluar, mungkin telur yang tua atau lebih dulu ditelurkan. Diawali dengan telur yang mengempes, keluarlah kepala, dan lalu seluruh badannya. 

mini zoo semut
5.  Ini posisi setelah keluar sepenuhnya dari cangkang. Di bagian pusarnya masih terdapat sisa tali pusar dan lembaga kuning telur. Hati-hati jangan segera dikeluarkan atau dicampur dengan yang sudah lebih dulu menetas. Biarkan cukup lama agar tubuhnya yang basah mengering dan tali pusar makin tertarik ke dalam atau akan copot.


6.  Ini anakan yang kelihatan lemas. Dia  terlalu cepat disatukan ke anakan yang terdahulu. Untuk sementara dipilih yang lemas, dan ditempatkan terpisah. Sambil menunggu tali pusarnya menjadi kering dan lepas. Mungkin semalaman  cukup. Kalau dipaksa masuk ke kumpulannya, nanti akan berada di posisi bawah tumpukan jika para anakan lain saling berebut menghangatkan tubuh mereka.



FAKTA PENETASAN : 


  • Induk : jantan hijau x betina hijau, usia sekitar 2 thn  
  • Bertelur :  18 Desember 2018
  • Jumlah telur: 56 butir. 
  • Masuk kotak : 19 Desember 2018  ( 2 kotak) 
  • Mulai menetas  : 30 Maret 2019 s/d 2 April 2019  
  • Lama inkubasi: 98 -100 hari  
  • Jumlah telur iguana infertil (rusak/tidak ada embrio) = 13 -- dibuang pada minggu 2 dan 4 penetasan. 
  • Jumlah telur iguana fertil (bagus) = 43 butir -- diteruskan.  
  • Dari 43 butir, menetas 40 anak iguana. Berarti, tingkat keberhasilan sbb: 93% dari telur bagus ; atau 71% dari jumlah total telur awal. 
  • Ciri telur rusak: perlahan mengisut, berubah warna kecoklatan, dan mengeras. Di sekelilingnya banyak tumbuh serangga seperti lalat halus banget bersarang di bawah telur. 
  • Media penetasan: serbuk kelapa (cocopeat) dibasahi air 
  • Wadah: kotak donat bertutup rapat + gelas air untuk mengatur kelembaban. Tanpa alat pemanas dan tanpa termometer. Di suhu kamar saja..   


BEBERAPA CATATAN DALAM PROSES PENETASAN:  


  • Media cocopeat harus cukup lembab. 
  • Pada kotak tetas yang lebih lembab, lebih banyak telur yang mati dan kulitnya berjamur. Bersihkan jamur, dan pisahkan telur. Bagusnya, waktu menetas di boks yang lembab ini lebih cepat dari box yang lebih kering
  • Terlalu lembab kurang baik. Sebaiknya lapisi bagian atas dengan cocopeat kering sekitar 1 cm, baru letakkan telur di atasnya, sesuai posisi saat diambil dari sarang bertelurnya. 
  • Sebaiknya tidak perlu membolak-balik telur. Biarkan saja sejak awal sampai menetas. 


PROSES PENETASAN :

  • Bentuk telur yang semula lembek, sekitar 90 hari menjadi sangat kencang dan besar. Dan selanjutnya kulitnya mengendor mengempes sampai kepala anak keluar. Rupanya iguana menggigit kulit telur yang lunak sehingga bocor dan mengempes. 
  • Perlu waktu 2 hari dari kempes dan menjadi telur yang menetas. 
  • Awal menetas, kepala iguana akan terjulur keluar 
  • Perlu waktu 3-10 jam agar iguana menyelesaikan seluruh proses penetasannya, dan keluar melompat dari cangkangnya. 
  • Setelah keluar, iguana membawa jaringan tali pusar yang masih terbuka. Biarkan dulu dalam kotak penetasan, agar tali pusar mengering. 
  • Terburu-buru memindahkan ke kotak penampungan, nanti tali pusar akan terinjak oleh teman-temannya. Sekitar 5 jam tali pusar akan mengering dan copot dengan sendirinya.  
  • Tubuh iguana yang baru lahir berlender, dan melengketkan debu cocopeat. Jika ditaruh di box penampungan, debu cocopeat yang lengket akan rontok. Ganti kertas koran agar sisa cocopeat tidak termakan. Berikan makanan setelah kondisi lantai kandang bersih agar kotoran atau cocopeat tidak menempel di makanan. 
  • Tidak perlu terlalu terburu-buru memberi makanan dan minuman, sebab iguana masih membawa kuning telur sebagai cadangan makanan untuk 1-2 hari. 
  • Jemur segera di pagi hari, agar tidak kedinginan. Setelah dijemur, metabolismenya terpancing, dan tampaknya tumbuh nafsu mau makan. 
  • Ambil kotoran / tahi induknya di kandang. Larutkan ke dalam air, dan berikan sebagai minuman. Biarkan jika anaknya tercebur ke dalam kotak minum berisi air feses ibunya itu. Tujuannya, agar mikroba baik atau mikroflora usus induknya ikut masuk ke anak iguana, dan ada di tubuh anak iguana, sehingga segera dia mampu makan dan mencerna makanan.  
  • Semprotkan cairan tersebut juga ke tubuh iguana, saat dijemur. Dan juga semprotkan pada makanan. 
  • Sediakan makanan yang terpotong kecil-kecil. Daun sawi hijau dan pepaya matang tampaknya disukai.  
  • Boleh juga membelai-belai anak iguana yang baru lahir, segera agar kenal tangan/bau manusia, sehingga berkurang keterkejutannya dan tidak melompat-lompat kaget kalau kita menjulurkan tangan. 
  • Hati-hati agar anakan iguana tidak kaget agresif. Ini akan mengurangi nafsu makan, dan jika mereka bertumpuk akan mencederai temannya yang lemah, atau mencopot buntut saking kaget/stress. 

Post a Comment

4 Comments

  1. Semoga ilmu yang diberikan menjadi amal jariyah penulis, Amin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih. Sukses juga untuk kegiatan Anda berkebun dan memelihara satwa ...

      Delete
    2. Aamiin.. Sungguh ilmu yang bermanfaat..

      Delete
  2. Konten yang bagus dan bermanfaat bagi pemula.. Sangat keren, sama seperti Blog pemainayam.vip yang juga suka beri informasi seputar ayam jago

    ReplyDelete