BAGAIMANA CARA MERAWAT ANAK KELELAWAR ATAU ANAK KALONG ?



Anak Kalong atau Anak Kelewar, atau Anak Kampret kah aku? Kamu pasti tak tahu membedakannya. 
Itulah kalau tak kenal dengan satwa Indonesia yang berlimpah ragamnya ... 
  


anak kalong senang dibedong
haloo.. ini aku si bayi kalong.
Usiaku mungkin sudah 2 minggu sampai hari ini 

anak kalong senang dibedong
aku senang dibedong, badan jadi hangat, dan tidur pun nyenyak 

anak kalong sedang makan disuapi
Disuapi makanan bubur bayi beras merah dicampur pisang. 
Habis makan, mulut dan badan ku dibersihkan ya...
supaya hidungku gak mampet, dan sayapku gak lengket
Doakan aku cepat besar, gak bayi lagi...

Pekan ini, menjadi pekan yang unik. Selasa 18/2 lalu, seorang siswi kelas 5 bernama Sasa tergopoh-gopoh datang membawa sebentuk mahluk kecil hitam kumal menjijikkan dengan muka seperti tikus namun memiliki sayap.  

"Ini pak, ditemukan di pohon dekat kelas 1. Tolong bapak jaga rawat aja, kasihan pak, dimain-mainin anak-anak, nanti dia mati," jelas Sasa. 

Hewan kecil hitam kumel jijik ini, saya terima. Periksa punya periksa, ternyata anak kelelawar atau kampret, atau anak kalong. 

Di meja ada vas bunga. Saya cari ranting yang bengkok, dan si anak kelelawar itu mau dipindah dan bergelantung di situ... 

Cerita yang terkumpul kemudian, pagi itu ada anak kelelawar yang ditemukan siswa di halaman depan kelas 1.

Semula bayi malang ini di'ganggu' oleh teman-teman kecil yang punya rasa ingin tahu. Kemudian nasibnya diselamatkan oleh seseorang siswa yang melekatkannya di pohon rambutan yang besar. 

Setelah itu Sasa menangkap dan membawanya kepada saya untuk dipelihara. Terima kasih Tuhan, kalian telah memiliki sikap baik berbuat baik pada hewan. 

seekor anak kelelawar menjadi perhatian banyak siswa. 
Bentuk yang sangat jarang dilihat.

Banyak pertanyaan dilontarkan mereka.
Tentu sulit menjawabnya, karena hal ini jarang terjadi,
bertemu  bayi kelelawar sekecil  ini.

Dilekatkan pada ranting kecil menjulur dari vas bunga.
Dia mau menggelantung.
Beberapa siswa tampak antusias memberinya makan
bubur melalui sedotan aqua berujung lancip,
seukuran mulut anak  bayi kalong itu.
Menunya, bubur Nestle rasa beras merah.
Aromanya wangi buah, rasa agak manis,
sehingga dimaui bayi kalong imut-imut ini

Nampak serius memperhatikan respon si bayi kalong ini
saat diberi makan..
Termyata mau!
Mulut terbuka, dan makanan bisa masuk, meski sedikit.



BAGAIMANA CARA MERAWAT ANAK KELELAWAR atau ANAK KALONG?

Kini sudah hari kelima saya mengasuh bayi kelelawar itu. 

Di hari pertama, saya segera beri makan berupa bubur cair dari nestle beras merah. Ini kebetulan ada di kandang, sebagai makanan sugar glider, juga makanan untuk lolohan anak lovebird. 

Kelihatannya bubur ini cukup direspon. Dia mau makan bubur cair itu. Saya tempatkan dia di kandang kawat untuk kucing, berukuran besar. Ia mau menggelantung di dahan yang saya buat --dahan yang kecil agar kakinya muat. Rupanya saya tak sadar bahwa dia masih bayi. 

Ada ditemukan 2 anak laba-laba yang baru menetas. Keduanya itu berperilaku jahat, seperti mencengkram kulit anak kalong. Bersembunyi masuk ke dalam bulu-bulu halus anak kalong. Diperiksa terus, sambil ketemu ditarik. Walhasil, 2 parasit laba-laba sudah hilang. 

Malam itu mungkin terasa berat bagi anak kalong, karena sendirian, kedinginan, dan tertiup angin malam.  

Hari kedua lebih parah. 
Anak kalong ditenteng dengan kandang kawat itu lagi. Saat saya ingin memperlihatkan pada anak-anak --bahwa anak kelelawar ini masih hidup-- eh turun hujan deras. Tampias hujan memasuki saung kecil tempat saya dan anak kalong berteduh. Hujan angin. Dan, anak kalong kena tampias, badannya basah. Ia kedinginan, dan tubuhnya menjadi dingin. Wah...  

Sedih melihat keadaannya, saya mengelap tubuhnya dengan kertas tisu, dan membungkusnya, seperti dibedong. Ditempatkan di dalam toples plastik, agar bisa terpantau, dan tidak kena tiupan angin membuat tubuh dingin.  

Di hari ketiga. 
Selera makannya meningkat. Menu bubur beras merah Nestle ditambahi dengan pisang lembut. 
Kelihatan si anak kalong ini suka dengan aroma pisang, dan segera menyedot. Makanan bubur pisang lembut ini sengaja dibuat cair. Kepalanya digoyang-goyang supaya bangun. Dan di mulutnya disenggolkan pipet aqua, dan dia mau menyedotnya. 

Sehari sedikitnya tiga kali makan. 

Lucunya, jika sudah kenyang anak kelelawar  ini ogah disuapi lagi. Mulut dia tutup. Terus menguap, geleng kiri geleng kanan. Lidah diputar-putar. Dan tak lama kemudian tidur. Gampang... 

Hari keempat dan kelima perlakuan makanan dan lainnya saya teruskan. Dan kini, dia tubuhnya sudah tampak lebih besar. Dan di sekolah, juga mau diberi makan oleh teman-teman kecil. 

melepas dari bedongan. Eh tidak mau, malahan kukunya
mencengkeram dan mulutnya menggigit tissue.
Mungkin dia pikir itu mau menyusu pada sang ibu... 

Mencium aroma bubur buah, anak kelelawar membuka diri
dan mau disuapi. Akhirnya mau lepas dari bungkusan tissue tempat tidurnya,
dan mau  bergelantung di tangan...  
habis makan, membersihak selaput sayapnya. cepat besar ya... 



APA DAN DARI MANAKAH ANAK KELEWAR ITU ?  

Kebun sekolah berisikan pohon rambutan, mangga, jambu, dan belimbing. Saat ini masih banyak buah rambutan dan mangga di atas sana, tak terjangkau, saking pohon sudah sangat tua dan meninggi. 

Setiap pagi, selain daun yang gugur, juga banyak berserakan biji rambutan dan kulit buah rambutan. Rupaya, setiap malam banyak kalong yang menguliti buah rambutan. Juga di area pintu masuk saat pagi hari selalu ditemukan buah mangga jatuh dengan sebagian sudah tergigit. 

Menurut cerita penjaga sekolah, ini adalah hasil pekerjaan para kalong atau kelelawar. Berarti, selama ini, kebun sekolah telah menjadi habitat bagi kelelawar. Ia memakan di malam hari, tapi setelah itu pergi mungkin tinggal tak jauh di kebun lain di sekitaran sekolah. Masih banyak pohon tinggi di tepi sungai Ciliwung Depok.  

Sementara dianggap, bahwa anak kelelawar ini adalah jenis kelalawar pemakan buah. Dan memberi makan bubur beras merah dengan campuran pisang, kelihatannya cocok. 

Menurut Wikipedia
Kelelawar adalah satu-satunya mamalia yang dapat terbang, dan berasal dari ordo Chiroptera dengan kedua kaki depan yang berkembang menjadi sayap.

Klasifikasi[sunting | sunting sumber]

Kelelawar (Chiroptera) dibagi menjadi beberapa famili, yaitu:


Kalong

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian
Kalong
Berkas:Pteropus vampyrus.ogv
Kalong kapauk (Pteropus vampyrus)
Klasifikasi ilmiah
Kingdom:Animalia
Filum:Chordata
Kelas:Mammalia
Ordo:Chiroptera
Subordo:Megachiroptera
Famili:Pteropodidae
Genus:Pteropus
Brisson, 1762[1]
Spesies
Lihat pada teks
Kalong adalah anggota bangsa kelelawar (Chiroptera) yang tergolong dalam margaPteropus familia Pteropodidae, satu-satunya familia anggota subordo Megachiroptera. Kata "kalong" seringkali digunakan alih-alih kelelawar dalam percakapan sehari-hari, walaupun secara ilmiah hal ini tidak sepenuhnya tepat, karena tidak semua kelelawar adalah kalong. Kalong terutama merujuk pada kelelawar pemakan buah yang berukuran besar. Kelelawar buah terbesar, sekaligus kelelawar terbesar, adalah kalong kapaukPteropus vampyrus yang bisa mencapai berat 1.500 gram, dan bentangan sayap hingga 1.700 mm[2].
Dalam bahasa Inggris kalong biasa dikenal sebagai Giant Fruit Bats atau Flying Foxes. Kalong menyebar di Asia tropis dan subtropis (termasuk di anak benua India), AustraliaIndonesia, pulau-pulau di lepas pantai timur Afrika (tetapi tidak di daratan benuanya), serta di sejumlah kepulauan di Samudra Hindia dan Pasifik.[3][4]

Pengenalan[sunting | sunting sumber]

Kelelawar yang berukuran amat besar. Jari pertama sangat panjang, jari kedua memiliki cakar yang berkembang baik. Tengkorak berukuran besar dan memanjang, dengan rangka otak yang berbentuk hampir seperti pipa. Memiliki tiga geraham depan di rahang atas, tetapi yang terdepan sangat kecil dan sering tanggal pada individu yang tua.[5] Rumus gigi: I2 C1 P3 M2/I2 C1 P3 M3 (total 34 buah); dan tidak punya ekor[4].

Ekologi[sunting | sunting sumber]

Kalong hanya memakan buah-buahanbunganektar, dan serbuk sari; ini menjelaskan mengapa kalong terbatas penyebarannya di wilayah tropis. Kalong memiliki mata yang besar sehingga mereka dapat melihat dengan baik dalam keadaan kurang cahaya. Indra yang secara utama digunakan untuk navigasi adalah daya penciumannya yang tajam. Kalong tidak mengandalkan diri pada daya pendengaran seperti halnya kelelawar pemakan serangga yang menggunakan ekholokasi. Kalong sering mencari makanannya sampai jauh, hingga sejauh 40 mil dari tempatnya tidur.
Pada umumnya jenis kalong tidur dalam kelompok besar di pohon-pohon yang tinggi; pada pohon mati atau pada ranting-ranting yang gundul tak berdaun.[6]
Status konservasi 
Banyak jenis kalong yang menghadapi kepunahan. Terutama di kawasan Pasifik, sejumlah spesies terancam punah karena perburuan yang berlebihan untuk konsumsi manusia. Di Kepulauan Mariana daging kalong merupakan makanan lezat, yang mendorong perdagangannya secara besar-besaran. Pada 1989, CITES memasukkan semua spesies Pteropus ke dalam Apendiks 2; yakni daftar jenis-jenis hewan dan tumbuhan yang perdagangannya perlu diawasi secara ketat agar tidak punah. Di samping itu, petani sering pula menganggapnya sebagai hama kebun yang perlu diberantas; sementara yang lain memanfaatkannya sebagai obat sakit asma. Predator kalong di alam adalah burung-burung pemangsa, ular, dan mamalia karnivora.
Laman Mammals Species of the World mencatat sejumlah 65 spesies anggota genusPteropus:[7]


lukisan kalong India 
Berkas:Bristol.zoo.livfruitbat.arp.jpg
Livingstone's Fruit Bat Pteropus livingstonii 



Kalong mariana Pteropus mariannus
Kalong samoa Pteropus samoensis



Berkas:Pteropus vampyrus2.jpg
Kalong kapauk Pteropus vampyrus

Kalong besar

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian
Kalong Besar
Pteropus vampyrus headshot.jpeg
Status konservasi
Klasifikasi ilmiah
Kingdom:Animalia
Filum:Chordata
Kelas:Mammalia
Ordo:Chiroptera
Famili:Pteropodidae
Genus:Pteropus
Spesies:P. vampyrus
Nama binomial
Pteropus vampyrus
(Linnaeus1758)
Sinonim
  • Verspertilio vampyrus Linnaeus 1758[1]
  • V. celaeno Hermann 1804
  • Pteropus edulis Geoffroy, E. 1810
  • P. javanicus Desmarest 1820
  • P. funereus Temminck 1837
  • P. pluton Temminck 1853
  • P. sumatrensis Ludeking 1862
  • P. pteronotus Dobson 1878
  • P. lanensis Mearns 1905

Agihan anak-jenis kalong besar:
  P.v.vampyrus
  P.v.sumatrensis
  P.v.natunae
  P.v.edulis
  P.v.pluton
  P.v.lanensis

Spesimen koleksi Museum Genoa, Italia
Kalong besar[2] atau kalong kapauk (Pteropus vampyrus) adalah spesies kelelawar yang merupakan anggota suku PteropodidaeSpesies ini menyebar di Asia Tenggara dan Kepulauan Indonesia bagian barat hingga Nusa Tenggara. Sebagaimana kalong lainnya, jenis ini pun hanya memakan buah-buahan dan sebangsanya. Kalong kapauk adalah spesies kelelawar yang terbesar[3], dan tidak memiliki kemampuan ekholokasi[4].
Dalam pelbagai bahasa daerah, umumnya hewan ini dikenal sebagai kalong atau keluangsaja. Sementara dalam bahasa Inggris, ia dikenal sebagai large flying foxgreater flying foxMalaysian flying foxlarge fruit bat, atau juga kalong.


BAGAIMANA NASIB ANAK KELELAWAR KELAK? 



Setelah berlalu lima hari dengan disuapi, tubuh anak kelelawar ini kelihatan seperti tumbuh membesar. 

Makin ke sini jumlah porsi makanan nya meningkat. Kotoran pup nya juga makin banyak. 

Dia suka pipis, membuat kertas tisue bedongannya menjadi lembab. 



Kalau lapar terbangung dia bersuara --krik, krik, krik, -- dengan nada yang cepat. 



Mudah-mudahan cepat besar ya... 

Apakah dia keturunan kelelawar buah yang besar, si Kalong Besar atau Kalong Kapauk (Pteropus vampyrus) yang merupakan kelelawar pemakan buah yang merupakan binatang endemik di Indonesia? 

Kalau iya, tentu menjadi peliharaan yang berharga untuk menjadi bahan pembelajaran di Mini Zoo Semut. 



Nantinya, kalau si anak kelelawar ini ternyata terbilang tidak aman dipelihara, karena pembawa bibit penyakit, setelah mampu terbang akan dilepaskan. 


Tapi, dengan sayap bolong apa  bisa terbang dan berburu buah dengan mudah? Sebab ada bagian selaput sayapnya yang bolong, mungkin tertusuk oleh ranting-ranting.



Kita tunggu ya perkembangannya... (IM) 

Lihat juga: 


TERIMA KASIH UNTUK KEBAIKAN ANDA MENG-KLICK IKLAN DI HALAMAN INI. GUNA PENINGKATAN KONTEN BLOG INI KE DEPAN. 

Post a Comment

3 Comments

  1. Saya senang masih banyak manusia yang peduli pada hewan. Bbrp minggu lalu,saya menemukan bayi kelelawar ketika banjir di lingkungan kami. Saya rawat bayi itu sudah lebih dari 10 hari. Saya beri dia susu kucing,dia suka sekali. Dia tumbuh sehat dan kuat dilihat dari cengkramannya kuat sekali.Saya bingung sekarang,karena di tengah situasi yang agak menyeramkan karena Virus Corona. Apakah harus saya lepaskan anak kelelawar itu sekarang? Saya sedih juga sih, gak tega krn dia msh kecil & saat ini belum mampu terbang & mandiri. Apakah ada saran untuk saya? Apakah anak kelelawar ini berbahaya untuk dipelihara? Terimakasih sebelumnya.

    ReplyDelete
  2. Salam. Maaf baru dibalas sekarang. Mungkin sudah besar ya kelelawarnya. Untuk hewan liar dari alam, sebaiknya setelah masa mandiri tercapai, misal sudah bisa terbang sendiri, sebaiknya dilepaskan. Karena, hewan liar relatif sulit beradaptasi dan sulit jinak. Juga ada kecenderungan untuk membawa benih parasit atau lainnya yang kurang baik bagi kesehatan.
    Senang mendengar Anda begitu menyayangi binatang.

    ReplyDelete
  3. apa sebaiknya kalau masih kecil, dirawat saja?, atau dilepas?, kemarin malam dalam teras rumah saya, saya menemukan anak kelalawar, tidak bisa terbang dan ukurannya masih kecil. Dalam kondisi sekarang adanya virus corona, apa sebaiknya dilepas saja atau dirawat hingga bisa terbang? terimakasih sebelumnya

    ReplyDelete