SATWA KOLEKSI MINI ZOO SEMUT, APA SAJA YA? SEKOLAH ANDA JUGA PUNYA KOK

Ada berapa banyak koleksi hewan di Mini Zoo Semut? Tak banyak, memang. Sebab, tujuannya sebagai pendukung sarana belajar, bukan beternak. Seiring waktu tentu dia akan beranak pinak ... 


koleksi burung di mini zoo semut
Burung Takur Api, penampilannya besar, warna hijau cerah, Paruhnya amat keras seperti paruh burung kakaktua tapi lancip . Diperoleh dengan membeli di Pasar Burung Pramuka. Asalnya dari hutan di Pulau Sumatera. Suaranya keras kencang, tapi tidak berlagu. Penampilan warna bulunya menarik, tapi tidak cocok sebagai burung untuk keindahan suara.


koleksi hewan di mini zoo semut
Sepasang kalkun, usianya sudah tua. Sudah ada sejak  di kandang lama, bertahun-tahun usianya. Kini di kandang baru dengan pola kandang postal, dia lebih leluasa bergerak berputar.


INI DIA ANEKA KOLEKSI HEWAN DI MINI ZOO SEMUT 


Siswi ini gemar menyapa iguana 


















    
Kriteria hewan yang dipelihara di mini zoo sekolah sebaiknya antara lain hewan yang menarik dilihat, mudah jinak, dan tidak berbahaya bagi anak. 

Menarik dalam bentuk penampilan, warna bulu, atau perilaku yang lucu. Misal, saat kalkun suka mengembangkan ekornya seperti burung merak. Burung jalak yang manggut-manggut bernyanyi. 

Mudah jinak berarti hewan itu mau diajak bermain atau dipanggil berkomunikasi. Beberapa burung kicauan seperti jalak dapat mengerti bila dipanggil, dan akan berkicau merdu. 

Tidak berbahaya yaitu gigitannya tidak mengandung bisa/racun atau menjadi inang pembawa penyakit (rabies dll). Sehingga, siswa berani menyentuh atau berinteraksi dengan hewan-hewan tersebut. 

Contoh kalkun. Siswa senang berkejar-kejaran dengan kalkun jantan. Saat sedang gembira, kalkun memamerkan bulu-bulu seperti bulu burung merak. Saat marah, dia mengejar siswa yang menggodanya. Anak-anak penggoda pun berhamburan lari mencari selamat ...hhehehe .....

Lainnya, burung merpati - yang sudah jinak mau mendekat dan mematuk makanan di tangan (hands feed). 

Adapun iguana, meskipun wajah dan penampakannya seram, ternyata herbivora -pemakan sayuran buah -  dan suka kalau kepalanya dielus. 

Juga kalau suasana sepi setelah kepulangan sekolah, sejumlah hewan yang hidup di sekitar kebun sekolah SD Semut-Semut The Natural School berdatangan. 

Ada burung gereja, kutilang, tekukur, perkutut, tupai, capung, kumbang, tawon, dan kupu-kupu, karena ada mencari sisa-sisa makanan. Atau kupu-kupu yang datang untuk bertelur di pohon inang dan menghisap madu bunga pohon sirsak dan jeruk limau. 

Nah, apa saja isi koleksi hewan Mini Zoo Semut? 

Saat ini per- tgl  19 Oktober 2018, kami memelihara:


  • kalkun - 2 ekor (sepasang)
  • iguana - 2 ekor (sepasang) 
  • burung merpati - 7 ekor (3 pasang + 1)
  • burung balam jambi/puter - 4 ekor (2 pasang)
  • burung delimukan (puter bali) - 1 ekor
  • burung jalak kerbau - 2 ekor 
  • burung takur api -  1 ekor 
  • burung love bird - 2 ekor (sepasang)
  • burung kakatua jambul kuning kecil - 2 ekor (sepasang)
  • ayam mutiara  - 2 ekor 
  • ayam kampung - 2 ekor 
  • musang - 1 ekor 
  • sugar glider - 2 ekor (sepasang)
  • kelinci - 1 ekor 
  • ikan air tawar - nila merah, koi, dll dalam kolam semen
  • kecebong  - 1 bak air 

Umumnya hewan tersebut dibeli dari toko hewan dan Pasar Burung Pramuka, Jakarta. 

Beberapa merupakan sumbangan dari siswa, seperti sugar glider, iguana, kakatua, dan kelinci. Sedangkan katak datang sendiri dan berpijah di bak air. 

Kehadiran hewan-hewan lucu koleksi mini zoo sekolah ini menambah semarak dan ramai jadi bahan pembicaraan siswa di keseharian di sekolah. 


TIPS MEMBELI HEWAN DI PASAR BURUNG PRAMUKA di Jakarta 


Oya, karena beberapa hewan diperoleh dari Pasar Pramuka, dan ada kasus kematian dari hewan yang dibeli tersebut, coba perhatikan beberapa tips berikut. 
  • Hindari calo. Rekan-rekan calo ini aktif menegur dan mencari tahu hewan apa yang kita inginkan. Kemudian dia mengantar kita ke kios hewan dimaksud dan langsung menawarkan harga seolah pemilik kios. 

    Mereka ini bertindak sebagai perantara, bukan pemilik hewan sebenarnya. Harga yang ditawarkan jadi jauh lebih mahal. 
  • Coba untuk berkeliling melihat beberapa kios lain sebagai pembanding, untuk mencari alternatif lain yang lebih terjangkau.
  • Pilih hewan sehat. Ciri-cirinya bulu tidak kusam, aktif, bola mata besar. Jika dipegang memberontak, dan tubuh berisi tidak enteng/kerempeng. Lubang pup dan pipisnya kering tidak tersisa feses.  Kadangkala kita tertipu membeli hewan yang baru saja ditangkap dari alam, jadi masih liar. Tapi, penjualnya berbohong mengatakan hewan telah jinak dan sudah mau memakan pakan pabrikan/voor. 

    Jika terpaksa menerima keadaan satwa seperti ini, tetap memberi makan dengan pakan alami terlebih dahulu  (serangga -ulat hongkong, jangkrik, semut; buah -pisang, pepaya), setelah itu disiapkan kotak  pakan pabrikan/voor-nya.   
  • Periksa keadaan kandangnya. Kalau hewan tersebut mau makan, periksa kotorannya apakah normal atau basah/mencret. Karena sering berpindah kandang, kadang kita kecele mengira kotoran itu dari hewan yang kita ingin beli, padahal dari hewan lain.
  • Hindari hewan sisa pilihan orang. Bila ada tersisa sedikit hewan di kandang, dikuatirkan hewan telah lama berada di kandang tersebut dan berpeluang terserang virus penyakit di kandang karena faktor kelembaban kandang penjual.  
  • Siapkan kandang (kawat/bambu) untuk membawa hewan yang dibeli. Sebab, di Pasar Burung Pramuka biasanya hewan (terutama burung) dimasukkan dalam kantong kertas semen berlubang. Dalam perjalanan pulang yang relatif jauh, hewan yang kepanasan dan kekurangan oksigen bisa dehidrasi dan mati. Hindari mengantar/membawa hewan di siang hari terik. 
  • Banyak bertanya pada penjual tentang karakteristik dan kesukaan makanan satwa tersebut. Dan mendapatkan informasi perlakuan terhadap hewan tersebut di peternakannya (makanan, model kandang, waktu pemberian makan, kemungkinan serangan penyakit, dan cara beternak/budidaya). 
  • Sesampainya di rumah/kandang, segera istirahatkan dengan memberi makanan dan minuman yang disukai satwa, yang telah kita sediakan sebelumnya. Berikan buah-buahan dan/atau sayuran lebih dahulu. Jika satwa sudah tenang (1 jam) baru boleh memberikan air minum dalam jumlah banyak.  (IM)



Post a Comment

0 Comments